Jakarta – Lewat penemuan fosil, banyak peneliti yang mempelajari kehidupan manusia purba. Baru-baru ini ditemukan kebiasaan makan mereka.
Foto: Istimewa
Baru-baru ini para peneliti di Israel. Tepatnya dari Tel Aviv University’s Department of Archaeology dan Ancient Near Eastern Civilizations, menemukan adanya bukti dari manusia prasejarah atau manusia purba yang berkaitan dengan kebiasaan makan manusia purba.
Dilansir dari Vice (15/10), dalam laporan peneltiian yang berjudul ‘Bone marrow storage and delayed consumption at Middle Pleistocene Qesem Cave, Israel’ diungkap tentang pola makan manusia purba. Manusia purba yang hidup dalam Zaman Batu Tua, atau Paleolitikum, hidup di dalam gua dan menggunakan tulang hewan sebagai wadah makan mereka.
“Dalam studi kami untuk pertama kalinya, sekitar 420.000 hingga 200.000 tahun yang lalu, manusia purba di Gua Qesem sudah hidup lebih rapih, dan pintar. Mengapa mereka disebut pintar? Karena mereka tahu caranya untuk menyimpan makanan, seperti tulang hewan, tulang sumsum, atau bagian daging hewan liar agar bisa diolah lagi,” jelas Profesor Avi Gopher, yang terlibat dalam penelitian ini.
Sebelum hadirnya penelitian ini, banyak peneliti yang menganalisa bahwa manusia purba biasanya berburu untuk makan, dan ketika tidak mendapatkan hasil buruan mereka tidak akan makan.
Foto: Istimewa
Tapi ternyata mereka mengenal teknik untuk menyimpan sisa makanan, menggunakan tulang-tulang hewan. Lewat studi ini, para peneliti menyimpulkan bahwa manusia-manusia purba berburu hewan liar seperti rusa, kemudian memisahkan antara daging dan lemak dari tulang.
Kemudian sisa daging ini, bisa mereka mereka simpan di dalam tulang kerangka tulang hewan tersebut, dan bertahan selama dua bulan. Semua metode ini telah diuji oleh Dokter Ruth Blasco, bersama peneliti lainnya.
Dokter Ruth dan timnya, mengambil daging rusa merah dari Spanyol, kemudian mengumpulkan 79 bagian tulang dari bawah kaki rusa tersebut. Mereka menggunakan alat dari batu, untuk menguliti, dan memotong bagian daging dengan tulang. Para peneliti sengaja menyimpan potongan tulang sumsum yang masih ada dagingnya selama sembilan minggu, dan mereka mencatat bahwa memang keluar bau tak sedap dari dalam tulang itu setelah disimpan selama lebih dari dua bulan.
Foto: Istimewa
“Ini merupakan bukti awal, adanya perilaku atau pola hidup yang dijalankan manusia purba di Qasem,” pungkas Dokter Ruth.
Di tahun 2016 lalu, Dokter Ruth dan timnya menemukan sisa tulang dari potongan kura-kura yang sudah di masak di alam gua. Penemuan ini mengungkapkan bahwa manusia prasejarah ini, melengkapi pola makan mereka dengan tambahan daging kura-kura.